refleksi...
catatan ini adalah catatan pada masa itu...*semoga menjadi pencatu kuat untuk selalu meluruskan niat dan menetapkan tujuan untukNya*
Berbicara orientasi tak bisa dipisahkan dengan tujuan. “Apa sih sebenarnya orientasi hidup kamu?” pertanyaan itu yang menjadi tema isi otak ane belakangan ini. Karna dari sekian banyak permasalahan dan ujian yang tengah menimpa ane akhir2 ini sesungguhnya tersimpan hikmah yang luar biasa, yang bisa diambil dan kemudian menjadi bahan muhasabah dan evaluasi diri. Salah satunya adalah kembali mengevaluasi diri akan tujuan dan orientasi hidup ane. Sama halnya dengan para aktivis dakwah lainnya mungkin, ketika ditanya tentang orientasi atau tujuan hidup bahwa mereka semua akan mengatakan dengan sangat yakin bahwa tujuan hidup kita di dunia adalah tak lain dan tak bukan yaitu ingin memperoleh ridho Allah SWT. Ane pun demikian, sepakat dan sangat-sangat setuju dengan itu. Dengan tujuan murni dan suci bahwa hidup ini hanya ingin mendapat ridhoNya, maka semua orang yang memahami dan berpegang teguh akan orientasi tersebut kemudian akan melakukan segala sesuatu yang allah perintahkan, dan menjauhi segala sesuatu yang allah murkai. Seperti materi agama anak TPA mungkin, tapi memang itulah orientasi terbesar kita dan menjadi akar dari setiap masalah yang ada ketika banyak hal yang kita lakukan ternyata belum sesuai dengan tujuan agung yang kita pahami dan prinsipkan tadi.
Kadang ane suka berfikir tentang banyak hal beberapa hari ini, antara dakwah-organisasi-masyarakat-kebutuhan-ego dan lain sebagainya. Dakwah…salah satu ibadah yang allah perintahkan dan ketika kita punya orientasi hidup tersebut maka kita sudah sangat paham akan pekerjaan dakwah ini. Subhanallah…berat memang berat ketika menjalankan dan mengemban amanah dakwah ini. Sesungguhnya, tidak ada seorang yang ingin diberikan amanah karna semau amanah yang kita emban ini maka akan dimintai pertanggungjawabannya. Astaghfirullah…sudahkah kita mengamban amanah dakwah ini dengan optimal?
Dimanapun, kapanpun dan dengan kondisi apapun…dakwah ini akan terus berjalan. Sekalipun semua para pengemban dakwah sedang mengalami kefuturan akibat keputusasaan dan lelahnya dalam jalan ini maka dakwah akan terus berjalan dengan lokomotifnya. Pertanyaannya, sudahkah kita berdakwah dimanapun kapanpun dan dengan kondisi apapun??ini yangmenjadi pertanyaan dasar dalam benak ane akhir2 ini. Ketika dalam organisasi yang sedang ane jalani dan bertemu dengan orang2 yang kemudian seperti kehilangan orientasi dakwah untuk hidupnya. Disorientasi…begitu kata orang2 bilang. Kenapa ane bilang seperti ini? Karena ane berhadapan dengan orang yang sepemahaman sama dengan ane, orang tarbiyah yang terbina, yang mempunyai visi misi tentang dakwah dan berkecimpung di organisasi yang sama. Tapi kemudian…kenapa sampe terdengar sebuah keluh kesah yang mengjustifikasi bahwasanya organisasi ini sudah tidak layak ane pertahankan?selama disini banyak kesia-siaan yang ane dapatkan? OK…mungkin hal itu menjadi bahan evaluasi dan harus ditabayunkan, dari sanalah kita mencoba merubah dan kemudian menstrategikan dakwah kita lagi dengan tetap memegang hal-hal yang bersifat prinsipil dan tidak berbelok dari apa yang sudah kita pahami sesuai dengan yang Allah perintahkan. Tapi tidak kemudian kita meninggalkan dengan segala keadaan yang tidak terkondisikan dengan set ending yang tidak elegan, dengan tidak mencoba membangun dan merubahnya bersama2. Sesungguhnya…kenapa pada akhirnya kita bergabung dalam jamaah ini karna amal jamai lah yang akan mempermudah kita dalam mencapai kesuksesan dakwah tersebut.
Allah tidak akan melihat seberapa banyak kita salah, tapi allah akan melihat seberapa banyak kita sadar?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar